Rumah yang awalnyanya didirikan berdasarkan kebutuhan kemudian bergeser menjadi komoditas perdagangan. Oleh karena itu, berlakulah hukum supply dan demand. Mengingat lahan tidak bertambah (supply terbatas) dan kebutuhan akan rumah terus bertumbuh (demand bertambah), maka harga properti menjadi selalu meningkat. Di sinilah kemudian properti menjadi salah satu instrumen investasi.

Semenjak zaman orang tua kita, properti adalah produk investasi favorit . Sebagian besar orang tua kita lebih mantap untuk berinvestasi di properti dari pada produk keuangan dan investasi di pasar modal. Menurut mereka sejelek-jeleknya berinvestasi di properti, masih bisa dilihat tanah dan bangunannya.
Di samping kelebihan sebagai investasi berwujud (tangible), investasi properti akan memberikan dua keuntungan, yakni pendapatan sewa per tahun (yield) dan keuntungan dari peningkatan nilai properti sewaktu dijual kembali (capital gain). Profil estimasi keuntungan investasi properti bisa dilihat pada tabel berikut.
Tabel Estimasi Keuntungan Investasi Properti
JENIS PROPERTI | Yield/th (%) | Capital Gain/th (%) | Total Return/th (%) |
Tanah | 0,5 – 2 | 5 – 15 | 5,5 – 17 |
Rumah Sewa | 3 – 5 | 10 – 18 | 13 – 23 |
Ruko dan Rukan | 6 – 9 | 8 – 12 | 14 – 21 |
Kondominium | 7 – 12 | 6 – 10 | 13 – 22 |
Kios dan Toko | 5 – 10 | 8 – 15 | 13 – 25 |
Perkantoran | 7 – 10 | 7 – 12 | 14 – 22 |
Matius Jusuf dalam bukunya Sunset & Sunrise Property (2013), memberikan tips dalam berinvestasi properti sebagai berikut:
- Beli lah properti di lokasi yang tepat. Beberapa indikator lokasi yang bagus adalah sebagai berikut:
- Memiliki demographic inflow lebih besar dari pada outflow-nya, yakni jumlah orang yang memutuskan untuk menetap di area tersebut lebih banyak dari pada yang meninggalkannya untuk tinggal di tempat lain;
- Memiliki kedekatan jarak dengan area bisnis atau pusat pertumbuhan (growing center);
- Memiliki akses yang bagus ke pusat kota atau area bisnis.
- Beli lah properti pada saat (timing) yang tepat:
- Beli properti pada saat buyer’s market, saat keadaan uang ketat dan pembeli memiliki posisi tawar yang kuat;
- Di luar buyer’s market tersebut, belilah pada saat early bird, biasanya produk properti yang konsepnya baru saja dikembangkan (a newly developed product), produk properti yang baru saja diluncurkan (product launching), produk properti dalam masa pra konstruksi dengan jadwal pembangunan yang segera dilaksanakan.
- Pilih properti yang dibangun oleh pengembang dengan rekam jejak baik, yang akan memberikan jaminan kualitas dan keamanan investasi (dari sisi legalitas).
- Ingat diversifikasi! Apabila Anda memiliki dana yang cukup untuk membeli properti lebih dari satu, jangan membeli banyak unit rumah di dalam satu lokasi, terutama pada lokasi yang belum kita ketahui prospeknya. Hal ini untuk mengurangi risiko.
Selamat berinvestasi di properti!